Minggu, 18 Maret 2012

Jenis-jenis pakan alami cupang

Jenis-jenis pakan alami
Jenis dan cara pemberian pakan kepada cupang hias tidaklah rumit. Cupang hias memerlukan protein untuk kekuataun dan pembentukan tubuh, juga memerlukan vitamin dan mineral penting lainnya untuk aktivitas dan menjaga daya tahan tubuhnya. Jenis pakan alami yang sangat cocok bagi perkembangan dan pertumbuhan cupang hias antara lain cuk atau jentik nyamuk, kutu air, cacing sutra, dan infusoria. Meskipun saat ini dikenal pula pakan buatan, misalnya tubifex worm, tepung artemia salina, dan frozen bloodworm, tetapi sebaiknya menjadi pilihan terakhir untuk digunakan.



Waktu yang tepat untuk memberikan pakan adalah pukul 10.00 dan pukul 16.00.



a. Cuk
Cuk atau jentik nyamuk pada daerah beriklim tropis seperti Indonesia, berkembang dengan subur. Jentik nyamuk banyak disinyalir mampu membangkitkan tenaga dan mencemerlangkan warna cupang hiar. Pemberian yang teratur sesuai kebutuh cupang hias membuat tubuh ikan tampil lebih atletis dan proporsional.
b. Kutu Air
Sebenarnya yang selam ini dikenal sebagi kutu air bukanlah kut, melainkan udang renik Cladocera. Kutu air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan sirip cupang hias, yaitu mampu membuatnya tumbuh lebih lebar dan panjang. Namun, harus diingan, jangan memberikan kutu air hitam atau cyccllops padaburayak cupang hias karena dapat menyebabkan kematian.
c. Cacing Sutra
Cacing sutra (Tubifex sp.) atau sering disebut cacing rambut merupakan pakan yang sangat akrab bagi ikan hias, demikian pula cupang hias. Namun, untuk cupang hias yang siap bertelur, cacing sutra sebaiknya tidak diberikan karena kandungan lemaknya dapat menyumbat saluran telur sehingga menghambat proses kematangan kelamin cupang hias. Cacing ini hidup didasar perairan yang banyak mengandung bahan organik seperti comberan. Sepintas caing ini mirip benang kusut berwarna merah.
Sebelum digunakan sebaiknya cacing sutra dibersihkan terlebih dahulu agar bibit penyakit yang mungkin ter bersamanya tidak ikut termakan cupang hias.
d. Infusoria
Pakan alami ini merupakan jada renik yang sangat kecil, berukuran 0,04 - 0,1 mm, sehingga tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Karena itu cocok diberikan kepada burayak yang baru menetas ketika cadangan makan yang berasal dari kuning telurnya habis.



Sumber = Budi Daya Cupang Hias oleh Irwan Sugandy (2004)

1 komentar: